Wednesday, May 30, 2007

As Delicate As You and Me


Jadikanlah setiap kata-kata yang terucap seperti selimut yang menghangatkan. Mencari kesesuaian adalah tantangan, imbalannya adalah kebahagiaan. Kau dan Aku tak bisa memilih antara mementingkan diri sendiri atau waktu untuk sahabat. Kau dan Aku tidak dapat memiliki kedua-duanya, kecuali dengan mencoba kreatif, terlibat dan fokus. Kau dan Aku adalah bola yang memantul, tak selamanya seiringan, dan kadang di tiap pantulan itu ada rasa sakit. Namun itu bisa memberi energi baru untuk bisa saling memahami apa yang menjadi highlight-nya masing-masing.


Jika Kau melakukan sesuatu dengan rasa Cinta maka Kau akan melakukannya dengan cara yang berbeda. Bahwa tak begitu penting apa yang akan Kau dan Aku lakukan, asal melakukannya bersama-sama maka ada kesempatan untuk masing-masing bisa saling berbagi pengalaman. Di dalamnya ada proses yang memerlukan pola pikir, pandangan-pandangan dan energi. Hubungan seperti ini, menyediakan berbagai kesempatan untuk berkembang. Walau di sisi lain pasti akan diuji. Hal ini memicu terjadinya sebuah evolusi yang akan mengeliminasi kekurangan-kekurangan yang ada pada diri masing-masing untuk menjadi individu yang lebih baik. Komunikasi yang cerdas diiringi rasa saling menghargai akan memelihara hubungan berkembang baik. Selain itu, akan diperlukan juga negosiasi atau introspeksi dalam mengatasi perbenturan-perbenturan perbedaan keinginan yang ada. Dan hal yang sering diremehkan namun merupakan kunci langgengnya suatu hubungan, janganlah masing-masing sampai membuat jenuh satu sama lainnya. Agar kompensasi suatu persahabatan yaitu kebahagiaan, akan tetap terjaga.

Delicate

As delicate
as a dew drops above the land
as the ground yearning for the rain
as the sunlight kisses the blue ocean
as the grass touches by the wind
As delicate as You and Me

By Alif

Baca Selengkapnya..!

Me, Myself and I


Hubunganmu dengan dirimu sendiri
adalah tempat utama di mana hal yang lainnya akan terbentuk.

Hubungan yang Kau miliki dengan dirimu sendiri merupakan hubungan utama dalam hidupmu. Pusat dari semua unsur yang membangun pengalaman hidupmu-keluarga, teman, hubungan cinta, pekerjaan-adalah dirimu. Kebanyakan orang telah digiringkan kepada mitos bahwa ada seseorang di luar sana yang akan melengkapi separuh hatinya. Paradigma yang membuat kita berpikir bahwa kita tidak sempurna dan membutuhkan pasangan untuk membuat kita lengkap, dan ini memenuhi prasangka sebuah lubang di sindrom jiwa- sebuah inti pikiran yang merasa tidak lengkap yang menggiring pada kesendirian, membutuhkan, dan menyalahkan diri.

Cinta bisa menciptakan segala hal dalam dirimu; bisa memberimu kebahagiaan, membantumu tumbuh, dan membuatmu berkembang dengan cara yang tak pernah mungkin kau bayangkan sebelumnya.
Satu hal yang tak bisa cinta lakukan yaitu menjadikanmu sepenuh hati. Hanya kau sendiri yang bisa membuat dirimu sendiri lengkap.
Mencintai dirimu sendiri adalah cara terbaik untuk belajar bagaimana caranya mencintai. Cinta adalah sebuah tindakan yang memerlukan pemahaman, kemampuan, dan kapasitas tertentu. Dengan berlatih mencintai dirimu sendiri, Kau melatih dirimu sendiri ke tingkat yang lebih tinggi – mencintai orang lain.
Hanya ketika Kau menguasai pemeliharaan semua kebutuhanmu sendiri dengan sukses, Kau akan tahu bagaimana caranya mengembangkan perhatian yang sama terhadap yang lain. Ketika Kau menghargai kebenaran pikiran dan perasaanmu sendiri, Kau bisa mengaplikasikan perhatianmu kepada yang lain. Jika Kau percaya bahwa betapa berharganya dirimu, maka Kau bisa memberikan cinta yang sejati pada yang lain.
Mulai dari dirimu. Kau memiliki hari ini. Kau memiliki; Me, Myself and I. Kau memiliki apa pun yang kau perlukan untuk mencintai dirimu sendiri.

Pustaka : If Love is a Game These are The Rules by Cherie C. Scott

By Alif


Baca Selengkapnya..!

Evolusi Senyum








Senyum
Senyuman
Senyumanmu
Senyumanmulah
Senyumanmu lahir
Senyumanmu lahir dariku
Senyumanmu lahir dari Kuasa
Senyumanmu lahir dari KuasaNya untuk
menundukkanku

By Alif
Baca Selengkapnya..!

Walimatul 'Ursy


Klaten, Juni 2007

Bismillahirrahmanirrohim

Assalamua'alaikum wr. wb.

Dengan Memohon Rahmat dan Ridho Allah SWT,
Kami,

Dwi Kesumawati R
dan
Ali Rahmat Kurniawan

bermaksud melaksanakan akad nikah dan walimatur 'Ursy





Akad nikah pada :

Hari, Tanggal : Jum'at, 1 Juni 2007
Pukul : 08.00 WIB

di Masjid Assalam, Bentakan, Danguran, Klaten

Walimatur 'Ursy pada:

Hari, Tanggal : Sabtu, 2 Juni 2007
Pukul : 11.00 13.00 WIB
Bertempat di Auditorium Pabrik Gula Gondang Baru
Jl. Jogja-Solo, Gondang, Klaten

Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi kami apabila teman-teman berkenan hadir untuk memberikan do'a kepada kami. Atas kehadiran dan do'a teman-teman kami ucapkan terima kasih

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Wiwik & Ali

Baca Selengkapnya..!



Ya Allah Ar Rahman Ar Rahiim


Sesungguhnya hati ini telah terhimpun dalam cinta dan bertemu dalam taat kepada-Mu


Maka eratkanlah ikatannya, kekalkanlah kasih sayangnya. Amin


Berkahilah jalannya, dan penuhilah hati ini dengan cahaya-Mu yang tak pernah pudar. Amin




Barakallahu laka wa baroka 'alaika wa jama'a bainakum


Semoga menjadi keluarga yang penuh Sakinah, Mawadah wa Rohmah


Dikarunai keturunan yang shalih dan sholihah yang kelak akan menjadi mujahid dan mujahidah di jalan Fisabilillah. Amin



I love you without knowing how, or when, or from where. I love you straightforwardly, without complexities or pride; so I love you because I know no other way... (Pablo Neruda)


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Rumah di Tepi Telaga


Hanya ada aku dan kau; kita undang lautan, gunung, serta sungai yang mendamaikannya, mentari, rembulan, serta gerhana yang menyatukannya, untuk mentafsirkan kebersamaan. (Mencintai adalah berkomuni dengan yang lain dan menemukan percikan Tuhan dalam diri mereka.… Paulo Coelho)


Kotodama (Ruh Kata)


kau menulis sebuah legenda, dalam diaryku ya, hanya kau, tertera menjadi jiwa menjadi ruh tepat, di sudut diary hatiku kau menulis; ‘kutemui kau tiap hari namun sekian hari itu pula aku selalu menantikan perjumpaan dengan dikau’